Surabaya,- Komisi D DPRD Kota Surabaya menggelar hearing dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya terkait persiapan peresmian RS Surabaya Timur, Eka Candrarini pada Senin (16/12).
Dalam rapat tersebut, sejumlah catatan penting diberikan DPRD kepada Dinkes dan manajemen RS Surabaya Timur.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Johari Mustawan atau yang akrab disapa Bang Jo, menyoroti masalah pengelolaan instalasi limbah di RS Surabaya Timur.
"Instalasi limbah harus dikelola dengan baik, jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar. Dinkes harus fokus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat," tegas Johari.
Selain itu, Bang Jo juga menyoroti kesiapan tenaga kesehatan (nakes) serta dokter umum dan dokter spesialis yang ada di RS Surabaya Timur. Ia meminta agar tenaga medis dapat dicukupi secara mandiri.
"Kalau mengandalkan backup dari RS Soewandhi dan RS BDH, jangan sampai mengganggu pelayanan kesehatan di dua rumah sakit tersebut," jelasnya.
Menurut Johari, RS Surabaya Timur yang tampak megah dari luar harus memastikan ketersediaan nakes dan dokter tidak menjadi persoalan. Hal ini penting agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu.
Tak hanya itu, Johari turut mempertanyakan status akreditasi rumah sakit tersebut. "Apakah sudah ada akreditasi dari Kemenkes?" tanya Johari dalam hearing tersebut.
Di sisi lain, Johari berharap kehadiran RS Eka Candrarini di wilayah timur Surabaya dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kawasan tersebut.
"RS Surabaya Timur harus mampu mengcover kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah timur Surabaya secara optimal," demikian Johari Mustawan.
Sebagai informasi: Hearing ini menjadi bagian dari upaya DPRD Kota Surabaya untuk memastikan kesiapan operasional RS Surabaya Timur demi pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. (Roy)
sumber: jatimupdate.id, abangputih.com